Apa Itu Karbon Biru? Melihat Potensi Besar dalam Ekosistem Mangrove

Apa Itu Karbon Biru? Melihat Potensi Besar dalam Ekosistem Mangrove

19 Jun 2024

Apa Itu Karbon Biru? Melihat Potensi Besar dalam Ekosistem Mangrove

Karbon biru (blue carbon) adalah karbon yang diserap dan disimpan oleh ekosistem laut dan pesisir. Disebut “biru” karena terbentuk di bawah air. Mangrove, rawa gambut, padang lamun, terumbu karang, dan fitoplankton membentuk ekosistem penghasil dan penyimpan karbon biru.

Keterlibatan mereka sangat krusial dalam mengurangi dampak perubahan iklim, berkat kemampuan mereka menyerap emisi karbon yang tertahan di atmosfer. Ini mendukung pencapaian tujuan, baik di tingkat nasional maupun global yang telah ditentukan secara kolektif untuk mengatasi perubahan iklim.

“Karbon biru itu apa sih? Karbon yang ditangkap dan disimpan di samudera jadi di laut, di ekosistem pesisir gitu baik itu di pantainya ataupun di lautnya sendiri, hutan mangrove, rawa, semak, jadi karbon biru itu karbon yang tersimpan di ekosistem-ekosistem basah itu tadi,” Jelas Alma Cantika Arista, Lead Product LindungiHutan.

Adapun, beberapa manfaat dan peran ekosistem karbon biru antara lain sebagai:
  1. Carbon stock (penyerap dan penyimpan emisi CO2)
  2. Mencegah bencana alam (erosi, pasang surut, badai, dan banjir)
  3. Penjaga biodiversitas (habitat untuk berbagai jenis tumbuhan dan hewan laut)
  4. Meningkatkan ekonomi (sumber pendapatan untuk nelayan dan masyarakat sekitar pesisir)
“Jelas carbon stock-nya, jadi ekosistem ini menyerap dan menyimpan emisi karbon dioksida yang ada di udara, kemudian juga penjaga biodiversitas, dia juga mencegah abrasi, dan juga blue carbon ini berpotensi banget untuk meningkatkan perekonomian masyarakat,” Sambung Alma.

Baca juga: Mengenal 6 Carbon Offset Platform, Tentukan Pilihan Perusahaan Anda!

Ekosistem Biru Apa Saja?

Kategori ekosistem yang termasuk dalam karbon biru antara lain gambut pesisir, rawa, padang lamun, dan terumbu karang, hingga hutan mangrove.

Salah satu yang cukup besar potensi ekosistem biru di Indonesia yaitu hutan mangrove. Mangrove merupakan ekosistem pesisir yang terdiri dari pepohonan yang tumbuh di daerah pasang surut.

“Mangrove kita itu luas banget gitu, 3,31 juta hektare ada ya mungkin 50% dari mangrove di dunia, mengingat Indonesia negara dengan gugus pantai yang panjang jadi mangrovenya juga luas” Tutur Alma.

Potensi Simpanan Karbon Ekosistem Mangrove

Menariknya lagi, besarnya kawasan hutan mangrove ternyata juga diikuti oleh potensi simpanan karbon yang ada. Sebab hutan mangrove termasuk salah satu ekosistem karbon biru yang efektif menyerap dan menyimpan karbon.

“Mangrove sendiri untuk penyimpanan karbon itu hampir 5 kali lipat atau bahkan lebih daripada hutan-hutan tropis lainnya, jadi dibandingkan hutan boreal, ataupun hutan tropis sekalipun, mangrove ini punya potensi penyimpanan karbon yang lebih besar sekitar 5 kalinya dari hutan lain,” Ungkap Alma.

Sejalan dengan apa yang diungkapkan Alma, hasil penelitian pada hutan bakau di Indonesia diperkirakan menyimpan 0,82-1,09 Pg C (Pentagram karbon) per hektare. Hutan bakau tidak hanya berfungsi sebagai penyerap karbon.Jadi bisa dikatakan bahwa karbon biru di Indonesia memiliki potensi besar dalam mitigasi dan adaptasi perubahan iklim. Termasuk melalui kawasan hutan mangrove di dalamnya.

Baca juga: Contoh dan Skema Perdagangan Karbon, Panduan Praktis untuk Carbon Offset Perusahaan Anda

Tantangan Memaksimalkan Potensi Karbon Biru di Indonesi

Bukan tanpa tantangan, dalam rangka memaksimalkan potensi yang ada, upaya rehabilitasi dan konservasi ekosistem karbon biru di Indonesia kerap menemui hambatan. Termasuk juga dalam hutan mangrove. Setidaknya ada 4 hal yang menyebabkan kerusakan ekosistem biru:
  1. Alih fungsi lahan
  2. Pencemaran limbah
  3. Illegal logging
  4. Peningkatan laju abrasi
“Memang laut atau ekosistem biru yah jadi wadah untuk membuang segala limbah industri, limbah rumah tangga, dan karena laut itu terhubung antara satu dengan yang lainnya jadi limbahnya itu bisa aja, misal dibuangnya di Papua tapi sampai ke Kalimantan misalnya gitu, karena memang sangat terhubung,” Jelas Alma.

Hingga Saat Ini LindungiHutan Menanam Lebih Dari 800 RIBU Pohon di 50 Lokasi Penanaman Bersama 500+ Brand dan Perusahaan




Kategori

Lihat Cerita Lainnya

Ecolify.org For Future Worth Living
Ecolify.org For Future Worth Living Ecolify.org For Future Worth Living

Ecolify adalah platform yang memudahkan organisasi, instansi dan perusahaan untuk menjalankan projek sosial penanaman pohon secara transparan dan berkelanjutan.

Hubungi kami

email:
kartika[at]lindungihutan.com

wa / phone:
+62 813 2918 1389

location:
Jalan Lempongsari 1 No. 405, Semarang, Indonesia

legal info:
Keputusan MENKUMHAM NOMOR AHU-0003033.AHA.01.04.

Ikuti Kami

Ecolify.org For Future Worth Living     Ecolify.org For Future Worth Living     Ecolify.org For Future Worth Living

LindungiHutan c 2020 - made with conscience "for a future worth living"