Mengenal 6 Carbon Offset Platform, Tentukan Pilihan Perusahaan Anda!

Dalam era ketidakpastian perubahan iklim, kesadaran akan pentingnya mengurangi dampak karbon menjadi semakin mendesak. Salah satu solusi yang telah diadopsi oleh banyak perusahaan adalah menggunakan platform kompensasi karbon.

Artikel ini akan membahas enam platform terkemuka yang dapat membantu perusahaan mengompensasi jejak karbon mereka! Apa saja?

Apa Itu Carbon Offset?

Carbon offset adalah skema yang memungkinkan individu maupun perusahaan untuk berinvestasi dalam proyek lingkungan di seluruh dunia untuk menyeimbangkan jejak karbon mereka sendiri. Carbon offset dapat dilakukan salah satunya dengan melakukan penanaman pohon. Penanaman pohon nyatanya masih menjadi salah satu alternatif mudah dan berdampak dalam mengurangi emisi karbon.

Penanaman Mangrove sebagai Strategi Carbon Offsetting

Tahukah Anda, hasil penelitian pada hutan bakau di Indonesia diperkirakan menyimpan o,82-1 (Titisar et al., 2022), 09 PgC (pentagram karbon) per hektare. Hutan bakau tidak hanya berfungsi sebagai penyerap karbon yang penting tetapi juga menyediakan berbagai jasa ekosistem seperti perlindungan pantai, penunjang perikanan, dan konservasi keanekaragaman hayati.

Sementara stok karbon global ekosistem mangrove diperkirakan mencapai 956 Mg C ha-1 di mana nilai ini jauh lebih tinggi dibandingkan dengan stok karbon di hutan hujan tropis (241 Mg C ha-1), rawa asin (593 Mg C ha-1), dan padang lamun (142,2 Mg C ha-1) (Alongi, 2014). Sebagian besar (50-90%) stok karbon ekosistem mangrove tersimpan dalam sedimen, kemudian sebagian kecilnya tersimpan dalam, biomassa atas permukaan, biomassa akar, dan serasah (Chou et al., 2022).

Baca juga: Apa Itu ISO 26000 dalam Program CSR Berdampak dan Berkelanjutan

6 Rekomendasi Carbon Offset Platform

Terdapat beberapa platform kompensasi karbon yang dapat membantu individu dan perusahaan untuk mengurangi jejak karbon. Berikut adalah beberapa rekomendasinya:

1. Carbonfund.org

Carbonfund.org adalah organisasi nirlaba yang menyediakan solusi kompensasi karbon untuk individu, bisnis, dan pemerintah. Mereka mendukung proyek-proyek terdiversifikasi seperti energi terbarukan, efisiensi energi, dan proyek-proyek penghijauan.

2. Gold Standard

Sistem sertifikasi standar tinggi yang menetapkan pedoman untuk proyek-proyek pengurangan emisi karbon. Platform ini memberikan transparansi dan kredibilitas tinggi terhadap proyek-proyek yang diakui olehnya.

3. MyClimate

Organisasi internasional yang menyediakan layanan kompensasi karbon serta proyek-proyek berkelanjutan untuk membantu mengurangi emisi. Mereka fokus pada berbagai sektor terasuk energi, transportasi, dan pengelolaan limbah.

4. Terrapass

Terrapass adalah platform yang memungkinkan individu dan bisnis untuk mengukur, mengurangi, dan mengompensasi jejak karbon mereka. Mereka mendukung proyek=proyek energi terbarukan dan efisiensi energi di seluruh dunia.

5. Offsetra

Offsetra menyediakan platform yang memungkinkan individu dan bisnis untuk mengukur dan mengompensasi emisi karbon mereka melalui proyek-proyek berkelanjutan di seluruh dunia. Mereka juga menawarkan integrasi dengan aplikasi pihak ketiga untuk menghitung jejak karbon dengan mudah.

6. COTAP (Carbon Offsets to Alleviare Poverty)

COTAP menghubungkan konsep kompensasi karbon dengan pengurangan kemiskinan. Mereka fokus pada proyek-proyek pengurangan emisi di komunitas miskin dan memungkinkan contributor untuk mendukung proyek-proyek tersebut.

Baca juga: Pentingnya Program CSR, Mengapa Perusahaan Harus Melakukannya?

LindungiHutan Menanam 800 RIBU Pohon Lebih!!!

Bicara carbon offset, hingga kini LindungiHutan telah berhasil menanam lebih dari 800 RIBU pohon di lebih dari 45 lokasi penanaman yang tersebar di seluruh Indonesia. Mayoritas dari lokasi-lokasi penanaman tersebut terletak di kawasan pesisir, di mana kami secara aktif terlibat dalam upaya rehabilitasi dan konservasi hutan mangrove.

Dalam pelaksanaannya, kami menggandeng petani dan kelompok masyarakat setempat yang memiliki pemahaman mendalam mengenai kondisi dan tantangan di setiap lokasi penanaman. Peran petani dan kelompok masyarakat ini melibatkan segala aspek, mulai dari penyediaan bibit mangrove, proses penanaman, hingga kegiatan pemantauan dan perawatan.

Mengapa mangrove? Berdasarkan perhitungan kami, setiap pohon mangrove dapat menyerap 24 Kg karbon selama periode penanaman selama 3 tahun. Oleh karena itu, ini menjadi alternative yang sangat baik bagi perusahaan yang ingin melakukan kompensasi karbon sambil mendukung pertumbuhan ekonomi di masyarakat pesisir melalui program penanaman mangrove.

Tertarik Menjalankan Program Penghijauan Bersama LindungiHutan?

Hingga saat ini LindungiHutan menanam lebih dari 700 RIBU pohon di 50+ lokasi penanaman yang ada. Dalam prosesnya, kami juga melibatkan kelompok masyarakat setempat selama melakukan penanaman, pengelolaan, hingga monitoring pohon

Apa yang LindungiHutan Lakukan? Kontak Kami di Sini!