5 Cara Sederhana Selamatkan Pesisir Indonesia

5 Cara Sederhana Selamatkan Pesisir Indonesia

23 Mar 2020

Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia dengan jumlah lebih dari 17.000 pulau dan luas wilayah lebih dari 7  juta km2, yang mencakup 2 juta km2 lebih wilayah daratan, 3 juta km2 lebih wilayah perairan dan sisanya merupakan Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) (Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia). Bukan tanpa alasan Indonesia kerap dijuluki sebagai 'Negara Maritim' karena luasnya wilayah perairan tersebut. Keindahan maritim dan hasil laut Indonesia masih menempati posisi tercantik di dunia. Mencakup wilayah perairan, pesisir Indonesia juga menyimpan keindahannya tersendiri didukung oleh kekayaan Sumber Daya Alamnya.

Indonesia dengan segala keindahan alamnya memang menjadi daya tarik tersendiri bagi para wisatawan mancanegara, maupun kita penduduk lokal yang masih sering menghabiskan setengah sore menikmati ombak kecil tepi pantai. 

Tetapi dibalik keindahan luasan perairan tersebut, masih banyak permasalahan yang harus diselesaikan oleh seluruh lapisan masyarakat di Indonesia. Kerusakan pesisir akibat pembukaan lahan oleh oknum tidak bertanggung jawab, pengerukan pasir tepi pantai untuk digunakan kembali sebagai bahan bangunan maupun dikomersilkan dengan harga yang cukup tinggi, serta pengambilan hasil laut ilegal yang entah tujuannya hanya untuk pemuasan ekonomi maupun sekedar pajangan estetika semata. Abrasi dan rob juga menyubang sepersekian persen kerusakan garis pantai.

Apakah kita dapat berkontribusi untuk menyelamatkan luasan lautan plus pesisir Indonesia yang mulai tidak terkendali kerusakannya? 

Selengkapnya : Kelahiran Penjaga Hutan Indonesia!

Cara Sederhana Selamatkan Pesisir Indonesia

Indonesia sebagai salah satu negara yang memiliki garis pantai terpanjang di dunia tentu menyimpan potensi besar dari berbagai macam ekosistem pesisir. Sayangnya, upaya pelestarian dan rehabilitasi masih belum masif dilakukan. Padahal, ada banyak kelompok masyarakat yang menggantungkan hidupnya pada kelestarian ekosistem pesisir. 

Lantas, apa yang bisa dilakukan?

Wilayah pesisir

1. Menjaga Aset Pesisir Saat Berwisata

Saat berwisata ke daerah pesisir, hendaknya kita sadar bahwa aset pesisir seperti terumbu karang, hutan mangrovedan habitat satwa di sekitarnya bukan sebuah oleh-oleh yang dapat kita hadiahkan kepada sanak saudara secara serampangan. Beberapa oknum yang tidak bertanggung jawab, kerapkali melakukan pencurian terumbu karang untuk diperjualbelikan maupun dikenang sebagai oleh-oleh lokasi setempat. 

Mengutip dari Mongabay dalam artikelnya yang berjudul Seperti Apa Ancaman Kerusakan Ekosistem Laut Besar di Indonesia? , aktivitas IUUF (illegal, unreported, unregulated fisheries) membuat Indonesia harus menelan kerugian hingga USD20 Miliar. Selain itu, aktivitas IUUF juga dapat mengakibatkan degradasi lingkungan dan hilangnya ekosistem pesisir serta laut yang ada di Indonesia.

2. Mengurangi Penggunaan Plastik

Plastik merupakan salah satu bahan penyokong kehidupan yang sulit diurai tanah. Sehingga penggunaanya harus dikontrol agar tidak menjadi penyumbang sampah terbesar di dunia. Plastik menjadi salah satu bahan yang dipilih dalam proses produksi karena sifatnya yang serbaguna, fleksibel, ringan, tahan kelembaban, kuat dan harga produksinya relatif murah. 

Dilansir dari Program Lingkungan Hidup PBB (UNEP), antara 22% hingga 43% bahan dasar plastik yang digunakan oleh Rumah Tangga di seluruh dunia, selalu berakhir di tempat pembuangan sampah tanpa didaur ulang terlebih dahulu.

Sekitar 10 hingga 20 juta ton mencemari lautan tiap tahunnya. Sampah plastik juga menghasilkan kerugian berpuluh-puluh miliar dolar setiap tahun dengan diiringi oleh kerusakan berbagai ekosistem laut serta kematian berbagai hewan laut akibat sampah yang secara tidak langsung tertelan.

Mengurangi penggunaan plastik dapat dimulai dengan membawa bahan pengganti sebagai wadah ketika berpergian, contohnya totebag berbahan dasar kain dan tumbler. Kalian juga dapat menemukan berbagai produk eco friendly lainnya pada situs https://lindungihutan.com/jadigini.

3. Melakukan Penanaman Mangrove untuk Kuatkan Pesisir Indonesia

Hutan mangrove merupakan salah satu ekosistem yang sangat dibutuhkan pesisir Indonesia, mengingat beberapa waktu ini, pesisir Indonesia kerap dilanda abrasi yang dapat melumpuhkan ekonomi warga sekitarnya.

Baca Lainnya: Pesisir Tambakrejo Enggan Tenggelam dan Upaya Kelompok CAMAR Menjaga Sisa Mangrove yang Ada

Ada banyak manfaat hutan mangrove seperti mencegah erosi dan abrasi pantai hingga kemampuannya dalam menyerap emisi karbon.  Akar dari tumbuhan mangrove efisien dalam melindungi tanah di wilayah pesisir, sehingga dapat menjadi pelindung pengikisan tanah.

Akar mangrove juga dapat mempercepat bentuk penguraian limbah organik yang terbawa hingga wilayah pantai. Hutan mangrove juga dapat mempercepat proses penguraian bahan kimia yang mencemari lautan serta merupakan sebuah penghalang alami angin laut yang bertiup kencang di waktu tertentu.

Mangrove memiliki berbagai peran penting untuk kuatkan Pesisir Indonesia, dan penanaman mangrove juga dirasa penting bahkan ketika abrasi belum mencapai bibir laut.

Kisah Pahlawan Lingkungan dari Pesisir Utara Jawa!

Nama mereka mungkin tidak besar, tak sebesar sampai bisa terdengar di telinga kita. Namun, aksi yang dilakukannya dan dampak baik yang diupayakannya besarnya tak terkira. Atau mungkin bagi mereka nama besar tak terlalu penting, ketika ada lingkungan dan hutan yang mesti mereka jaga.

Menanam mangrove

Mak Jah dan Pak Sururi adalah dua pahlawan lingkungan yang dimaksud. Sepak terjang keduanya dalam pelestarian lingkungan perlu kita apresiasi bersama.

Mak Jah tinggal di Desa Bedono, Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak. Akibat abrasi, kampung tempat Mak Jah tinggal tenggelam terendam air laut. Semua penduduk memutuskan pindah, tetapi tidak dengan Mak Jah. Dirinya bersama keluarga memilih tinggal untuk menanam dan merawat hutan mangrove. Puluhan tahun sudah aksi tersebut ia lakukan. Baginya menjaga dan merawat hutan mangrove di pesisir Bedono Demak sudah menjadi dari bagian hidupnya.

Baca Lainnya: Abrasi Demak dan Inisiatif LindungiHutan Bantu Mak Jah

Dari Demak bergeser ke Semarang, ada Pak Sururi yang bertahun-tahun menghabiskan waktu untuk menanam dan menjaga lestarinya hutan mangrove di pesisir Mangunharjo. Abrasi dan banjir rob yang kerap kali memasuki perkampungan membuat dirinya tergerak. Puluhan tahun dirinya menanam, merawat, dan menanam kembali mangrove yang ada di Mangunharjo.

Kendati demikian, kerja keras tak pernah ingkar janji. Jarak dari kampung menuju ujung pantai yang tadinya tak mencapai 1 kilometer akibat tergerus abrasi, kini panjangnya telah mencapai 3 Km. Bagi Sururi, tak ada kata berhenti untuk menanam! Selama masih bisa dirinya akan terus menanam.

Tertarik Menjalankan Program Penghijauan Bersama LindungiHutan?

Hingga saat ini LindungiHutan menanam lebih dari 700 RIBU pohon di 50+ lokasi penanaman yang ada. Dalam prosesnya, kami juga melibatkan kelompok masyarakat setempat selama melakukan penanaman, pengelolaan, hingga monitoring pohon.

Apa yang LindungiHutan Lakukan?



Kategori

Lihat Cerita Lainnya

Ecolify.org For Future Worth Living
Ecolify.org For Future Worth Living Ecolify.org For Future Worth Living

Ecolify adalah platform yang memudahkan organisasi, instansi dan perusahaan untuk menjalankan projek sosial penanaman pohon secara transparan dan berkelanjutan.

Hubungi kami

email:
kartika[at]lindungihutan.com

wa / phone:
+62 813 2918 1389

location:
Jalan Lempongsari 1 No. 405, Semarang, Indonesia

legal info:
Keputusan MENKUMHAM NOMOR AHU-0003033.AHA.01.04.

Ikuti Kami

Ecolify.org For Future Worth Living     Ecolify.org For Future Worth Living     Ecolify.org For Future Worth Living

LindungiHutan c 2020 - made with conscience "for a future worth living"