Sustainability Report: Langkah Penyusunan hingga Standar Pelaporan yang Umum Digunakan

Sustainability Report: Langkah Penyusunan hingga Standar Pelaporan yang Umum Digunakan

5 Sep 2024

Sustainability report atau laporan keberlanjutan adalah dokumen penting yang mencakup pengukuran, pengungkapan, dan tanggung jawab perusahaan atau organisasi dalam mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan.

Melalui laporan ini, perusahaan menunjukkan transparansi mereka kepada para pemangku kepentingan, baik internal maupun eksternal, mengenai upaya yang telah dilakukan untuk berkontribusi pada keberlanjutan lingkungan, sosial, dan ekonomi.

“Jadi sustainability report adalah suatu laporan yang isinya menceritakan, jadi menceritakan kinerja dari perusahaan dari bisnis, kinerja dari performa sosial, ekonomi, dan lingkungannya seperti apa? Jadi berbeda dengan budgeting CSR, tapi dia adalah performa kinerja, contohnya teman-teman melakukan CSR atau melakukan inisiatif penurunan dampak lingkungan, atau aktivitas sosial, nah itu kita ceritakan dalam suatu laporan atau dokumentasi publik yang disebut sustainability report,”  jelas Disya Berliani Salsabila, S.T, CSRS, CSP. (SPV of Sustainability Analyst PT Properindo Enviro Tech) dalam acara Green Skilling LindungiHutan. 

Sustainability report ini juga berfungsi sebagai alat komunikasi yang efektif dengan berbagi pemangku kepentingan, termasuk investor, konsumen, dan karyawan. Melalui publikasi ini, perusahaan dapat mengkomunikasikan kinerjanya secara jelas dan terukur, memperkuat kepercayaan dan membangun hubungan yang lebih kiat dengan pihak-pihak yang berkepentingan.

 “Sustainability report ini bukan hanya suatu ketaatan, bukan hanya karena wajib oleh POJK, jadinya hanya sekadar itu alasannya akhirnya memicu greenwashing, tapi ini adalah suatu perjalanan yang panjang untuk menuju ESG,” sambung Disya.

Baca juga: Program Mangrove Capital LindungiHutan, Bantu Perushaan Anda Mewujudkan Sustainable Finance 

Langkah Penyusunan Sustainability Report

Dalam menyusun sustainability report, terdapat beberapa langkah yang mesti dilakukan oleh perusahaan Anda yaitu:

  1. Organization context: core bisnis, visi misi, nilai keberlanjutan, perusahaan isu ESG yang relevan
  2. Materiality assessment: Penentuan isu keberlanjutan yang relevan bagi perusahaan dan pemangku kepentingan
  3. Collecting data: Pengumpulan data berdasarkan framework pedoman
  4. Reporting: Penyusunan laporan berdasarkan standar
  5. Dissemination: Publikasi laporan kepada pemangku kepentingan untuk meningkatkan transparans

Tujuan Pelaporan Sustainability Report

Laporan keberlanjutan perusahaan memiliki peran yang sangat krusial dalam operasi bisnis modern. Tujuan utama dari laporan ini adalah untuk memberikan informasi yang transparan mengenai kinerja perusahaan di bidang ekonomi, sosial, dan lingkungan, sekaligus menjadi bukti nyata dari tanggung jawab perusahaan terhadap para pemangku kepentingan.

Berikut ini paling tidak 3 tujuan utama pelaporan sustainability report oleh perusahaan:

1. Pemenuhan regulasi

POJK No. 51/POJK/03/2017 tentang Penerapan Keuangan Berkelanjutan mengharuskan lembaga jasa keuangan, emiten, dan perusahaan public untuk menyusun dan menyampaikan Laporan Keberlanjutan secara berkala.

“Jadi, apabila perusahaan kita atau bisnis kita merupakan perusahaan emiten public atau emiten keuangan pastinya kita wajib untuk melakukan pemenuhan regulasi terhadap POJK No. 51 tahun 2017,” terang Disya.

2. Menarik atau Mempertahankan Investor

Investor semakin memperhatikan praktik keberlanjutan perusahaan. Sustainability Report yang komprehensif dapat menarik investor yang berfokus pada investasi berkelanjutan (Sustainable investing).

3. Meningkatkan Transparansi dan Akuntabilitas

Memberikan informasi pengungkapan kepada public menai dampak bisnis perusahaan terhadap aspek ESG, serta menunjukkan bagaimana perusahaan bertanggung jawab atas dampaknya.

Baca juga: Environmental, Social, Governance (ESG), Langkah Penerapan dan Checklist untuk Perusahaan

Sasaran Pelaporan Sustainability Report

Sebelum menyusun sustainability report penting untuk terlebih dahulu memahami dengan jelas apa saja sasaran dan tujuan yang ingin dicapai melalui laporan tersebut. Menetapkan sasaran yang tepat juga memungkinkan perusahaan untuk fokus pada area-area kunci yang paling penting bagi pemangku kepentingan, termasuk investor, pelanggan, dan mitra bisnis.

“Sebelum menyusun sustainability report, kita perlu memahami terlebih dahulu kira-kira apa saja atau kemana sasaran dan arah target kita terhadap sustainability report,” ungkap Disya lebih lanjut. 

1. Investor

Tahun 2021, 56% investor mengintegrasikan ESG ke dalam lebih dari 3% portofolio investasi mereka (BNP Paribas ESG Global Survey 2023). Tidak heran apabila melihat saat ini index-index ESG makin diminati oleh investor.

2. Pemerintah

Selain untuk pemenuhan regulasi juga untuk apabila bisnis dan juga perusahaan mengarah kepada pembiayaan green bond, jadi dibiayai oleh pemerintah dengan melihat kinerja ESG.

3. Konsumen 

Saat ini konsumen mulai menaruh perhatian terhadap isu keberlanjutan. Khususnya lingkungan jadi isu lingkungan sekarang makin signifikan.

4. Media

Media yang berfokus dalam mengawasi isu-isu ESG yang dilakukan oleh perusahaan.

5. LSM

Perlu menjadi perhatian dalam publikasi sustainability performance, karena LSM melakukan pengawasan atas praktik operasi perusahaan untuk memantau apakah terjadi pelanggaran di bidang ESG.

6. Karyawan

Karyawan terkait dengan retensi dan daya Tarik, jadi perusahaan membutuhkan SDM yang berkualitas, berdedikasi tinggi, dan juga memiliki sense of belonging yang tinggi. Perlu diketahui bahwa saat ini generasi muda memiliki kesadaran yang tinggi terhadap isu sosial dan menuntut akuntabilitas perusahaan tempat bekerja.

Baca juga: Program CSR Mesti Berbasis Lingkungan dan Berkelanjutan, Kenapa?

Standar Pelaporan Sustainability Report

Dalam mengungkapkan sustainability report, perusahaan perlu memutuskan standar yang digunakan. Berikut ini terdapat 3 standar yang biasa digunakan dalam menyusun sustainability report.

1. GRI (Global Reporting Initiative) 

Standar global yang digunakan untuk pelaporan keberlanjutan. Standar ini membantu organisasi dalam mengukur dan melaporkan dampak sosial, lingkungan, dan ekonomi dari kegiatan perusahaan. GRI mengatur format dan konten laporan keberlanjutan, termasuk indikator kinerja utama yang harus dilaporkan oleh organisasi.

2. ISBB

ISBB (International Sustainability Sustainable) adalah badan pembuat standar yang dibuat pada tahun 2021-2022. Standar ISSB ini harus menciptakan dan mengembangkan standar pelaporan keuangan terkait keberlanjutan untuk memenuhi kebutuhan investor akan pelaporan keberlanjutan. Standar pelaporan ini bisa dibilang investor fokus.

3. SASB & IFRS

SASB dirancang untuk mengidentifikasi dan menstandarisasi pengungkapan isu-isu keberlanjutan yang paling relevan bagi pengambilan keputusan investor di 77 industri. Jadi, SASB sifatnya sektoral berdasarkan 77 sektor yang berbeda.

Standar SASB merupakan panduan penting dalam memenuhi persyaratan Standar Pengungkapan Keberlanjutan IFRS dan ISSB (Dewan Standar Keberlanjutan Internasional) mendorong penggunaannya secara berkelanjutan.

LindungiHutan Menanam Lebih Dari 800 RIBU Lebih Pohon di 40+ Lokasi Penanaman Tersebar di Indonesia





Kategori

Lihat Cerita Lainnya

Ecolify.org For Future Worth Living
Ecolify.org For Future Worth Living Ecolify.org For Future Worth Living

Ecolify adalah platform yang memudahkan organisasi, instansi dan perusahaan untuk menjalankan projek sosial penanaman pohon secara transparan dan berkelanjutan.

Hubungi kami

email:
kartika[at]lindungihutan.com

wa / phone:
+62 813 2918 1389

location:
Jalan Lempongsari 1 No. 405, Semarang, Indonesia

legal info:
Keputusan MENKUMHAM NOMOR AHU-0003033.AHA.01.04.

Ikuti Kami

Ecolify.org For Future Worth Living     Ecolify.org For Future Worth Living     Ecolify.org For Future Worth Living

LindungiHutan c 2020 - made with conscience "for a future worth living"