Gambar Wilayah
Mengapa lokasi ini dipilih?
Bedono merupakan nama sebuah Desa yang terletak di Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak, Jawa Tengah. Desa ini merupakan salah satu yang terdampak abrasi pantai. Dalam jangka waktu 20 tahun terakhir, abrasi Bedono merupakan yang terbesar di kawasan pesisir utara dan selatan Indonesia.
Abrasi Bedono sekaligus mengikis garis pantai Kabupaten Demak sejak tahun 1995, berimbas pada peralihan lahan penduduk yang awalnya digunakan sebagai area pertanian berangsur berubah menjadi tambak dan semakin lama menjadi lautan. Dikarenakan lahan pertanian yang habis terkikis abrasi, pada akhirnya masyarakat sekitar merelokasikan diri serta berpindah pekerjaan menjadi buruh pabrik dan sebagainya.
Tetapi, meskipun mayoritas masyarakat Desa Bedono merelokasikan diri ke tempat yang lebih jauh dari pesisir, masih ada satu keluarga yang bertahan hidup di tengah area perairan tersebut, ialah Mak Jah dan keluarganya.
Mak Jah merupakan warga asli Desa Bedono yang berjuang dengan segala konsekuensi bertahan hidup. Selain berprofesi sebagai petani tambak, Mak Jah dan suami juga berprofesi sebagai petani bibit mangrove. Usaha ini telah dilakukannya sejak awal tahun 2000.
Mak Jah berkeyakinan bahwa pohon mangrove mampu mengembalikan tanah yang tergerus abrasi. Selain digunakan untuk penanaman sendiri dan sebagai usaha meminimalisir dampak abrasi, Mak Jah juga menjual bibit pohon mangrove untuk membantu kehidupan keluarganya.
Hingga kini, daratan Desa Bedono hilang hingga 600 hektar. Dan jumlah penduduk Bedono yang dulunya mencapai 4.000 KK, kini tinggal 2.000 KK atau sekitar 5.000 jiwa. Kerusakan hutan mangrove yang tercatat oleh Dinas Perikanan dan Kelautan Demak sebesar 1.174 hektar atau sekitar 25,72% dari jumlah keseluruhan yang tertanam. Kerusakan tersebut memperparah laju abrasi hingga 798,44 hektar. Jumlah tersebut tersebar di 4 Kecamatan dan yang terparah adalah Kecamatan Sayung.
Abrasi yang melanda Bedono tentu tak bisa dilepaskan dari perubahan iklim global yang melanda bumi dan menyebabkan es di wilayah kutub mencair serta berakibat pada penambahan volume air laut. Selain itu aktivitas reklamasi, terutama dari proyek pembangunan dan pengembangan Pelabuhan Tanjung Mas Semarang, turut mempercepat proses abrasi Bedono.
Dengan adanya pelestarian mangrove, banyak manfaat dipetik. Mangrove dapat menjadi habitat ikan dan hewan laut yang menyelamatkan nelayan di musim paceklik. Mangrove juga dapat menahan laju abrasi pantai sehingga mengurangi dampak rob atau banjir. Selain itu pengembangan hutan mangrove juga dapat digunakan sebagai lokasi ekowisata.
Jawa Tengah
Cagar Alam Mandor
Landak
Gunung Salak Endah,
Bogor
Gusung Muara Asamasam,
Tanah Laut
Ecolify adalah platform yang memudahkan organisasi, instansi dan perusahaan untuk menjalankan projek sosial penanaman pohon secara transparan dan berkelanjutan.
email:
kartika[at]lindungihutan.com
wa / phone:
+62 813 2918 1389
location:
Jalan Lempongsari 1 No. 405, Semarang, Indonesia
legal info:
Keputusan MENKUMHAM NOMOR AHU-0003033.AHA.01.04.
LindungiHutan c 2020 - made with conscience "for a future worth living"