Pesisir Trimulyo, Semarang

Semarang, Jawa Tengah

Cerita latar belakang

Mengapa lokasi ini dipilih?

Trimulyo merupakan nama sebuah Kelurahan di Kecamatan Genuk, Kabupaten Semarang, Provinsi Jawa Tengah. Kelurahan ini memiliki luas wilayah mencapai 349 hektar dan berada pada bagian paling Timur di daerah administrasi Kota Semarang. Kelurahan Trimulyo berbatasan langsung dengan Kota Demak.
Di bagian Timur, Kelurahan Trimulyo dibatasi langsung oleh Kali Penthol yang sekarang sudah hilang. Di bagian Barat, dibatasi langsung oleh sungai Sringin, dan pada bagian Selatan, Kelurahan ini dibatasi langsung oleh Jalan Raya Semarang-Demak. (Kajian Pengamanan dan Perlindungan Pantai di Wilayah Pesisir Kecamatan Tugu dan Genuk, Retno Hartati et al : 103-104)
Kelurahan Trimulyo memiliki gambaran umum abrasi dan akresi yang disebabkan oleh dampak perubahan iklim. Pada sepuluh hingga dua puluh tahun yang lalu, rob beserta abrasi telah merusak dan menenggelamkan lahan mangrove beserta lahan tambak penduduk sekitar yang berada di pesisir Kelurahan Trimulyo. Hingga kini khususnya berkisar pada bulan April sampai dengan bulan Mei, rob atau pasang tinggi air laut tak jarang memasuki rumah warga. Kenaikan tinggi air laut pun berdampak pada aktivitas nelayan dari desa di Pesisir Trimulyo. (Kajian Pengamanan dan Perlindungan Pantai di Wilayah Pesisir Kecamatan Tugu dan Genuk, Retno Hartati et al : 104)
Perkembangan kawasan industri dan pemukiman warga di daerah Pantura juga menjadi salah satu faktor yang dapat memicu rob semakin ganas. Bangunan beton dengan saluran air yang tidak memadai dan mengambil daerah resapan air membuat jalur Pantura seringkali lumpuh terendam banjir.
2016 lalu, dikutip dari BeritaJateng.net, Pemerintah Kota Semarang diminta tetap berkomitmen akan kepedulian lingkungan pada lahan konservasi mangrove di Kelurahan Trimulyo. Selain karena terancam oleh pembangunan dari Perumahan Graha Padma seluas 95 hektar, pengembang lainnya yaitu PT Bumi Raya Perkasa Nusantara yang akan mereklamasi lahan konservasi mangrove di Kelurahan Trimulyo seluas 300 hektar untuk industri, telah mengantongi izin prinsip yang dikeluarkan oleh Badan Pelayanan Perizinan Terpadu (BPPT) yang sekaligus berbenturan dengan Perda No. 14 Tahun 2011 mengenai Rencana Tata Ruang Wilayah Tahun 2011-2031.
Persoalan di kawasan pesisir Trimulyo sudah semakin kompleks ketika pengelolaan kawasan menjadi tumpang tindih. Masalah drainase yang tidak pernah terpecahkan, hingga pemukiman warga yang padat. Padahal Trimulyo merupakan daerah pengaman wilayah Pantura.
Selain itu, bagi warga yang menjadi korban keganasan air rob, bagian paling menyedihkan dari abrasi Trimulyo adalah sampah-sampah pemukiman, ikut hanyut bersamaan dengan ladang pencaharian warga setempat. Bau tak sedap yang mengapung memasuki rumah, tak jarang menambah kejengkelan serta keprihatinan warga.
Sebagai langkah adaptif warga Trimulyo untuk menanggulangi dampak perubahan iklim, sejak tahun 2008 lalu, penanaman mangrove pada lahan terabrasi di Kelurahan Trimulyo dilakukan. (Blog KeSEMaT) Lahan tersebut merupakan bekas rob yang masih memerlukan penanggulangan akibat banyaknya sedimen lumpur yang mengendap. Mangrove yang ditanam tersebut kemudian dikelola oleh masyarakat sekitar, dibantu oleh Kelompok Sadar Wisata (POKDARWIS) Trimulyo Pesisir Bahari (TRIPARI), Kelompok Studi Ekosistem Mangrove, Komunitas sekitar hingga jajaran Pemerintahan.
Rehabilitasi Pesisir Trimulyo dirasa penting untuk dilanjutkan dan dipantau keberhasilannya. Mangrove merupakan ekosistem yang tingkat keberhasilan pertumbuhannya dapat mencapai angka 90%. Mangrove juga merupakan ekosistem penguat pesisir serta habitat baru bagi ekosistem air. Selain itu, karena masih banyaknya warga setempat yang bermukim di sekitar Pesisir, Pantura yang berbatasan langsung dengan Kelurahan Trimulyo juga merupakan jalur utama dimana ketika rob melanda, lumpuh sudah jalur transportasi perdagangan antar kota di Semarang.


Pesisir Trimulyo, Semarang

Jawa Tengah


Ikuti perjalanan kami


Lihat lokasi lain

Cagar Alam Mandor

Cagar Alam Mandor

Landak

Ekowisata Mangrove Wonorejo

Ekowisata Mangrove Wonorejo

Surabaya

Gunung Salak Endah, Bogor

Gunung Salak Endah,

Bogor

Buat Dampak Nyata Sekarang

Silahkan pelajari kami lebih detail dengan mengunduh pitchdeck kami

Ecolify.org For Future Worth Living
Ecolify.org For Future Worth Living Ecolify.org For Future Worth Living

Ecolify adalah platform yang memudahkan organisasi, instansi dan perusahaan untuk menjalankan projek sosial penanaman pohon secara transparan dan berkelanjutan.

Hubungi kami

email:
kartika[at]lindungihutan.com

wa / phone:
+62 813 2918 1389

location:
Jalan Lempongsari 1 No. 405, Semarang, Indonesia

legal info:
Keputusan MENKUMHAM NOMOR AHU-0003033.AHA.01.04.

Ikuti Kami

Ecolify.org For Future Worth Living     Ecolify.org For Future Worth Living     Ecolify.org For Future Worth Living

LindungiHutan c 2020 - made with conscience "for a future worth living"