Perkotaan identik di masyarakat dengan kepadatan, macet, polusi, gedung-gedung bertingkat, gersang, dan udara yang panas. Semua itu memang benar adanya. Daerah perkotaan memang padat, dari segi populasi penduduknya maupun bangunan-bangunan yang berdiri berhimpitan satu sama lain.

Kemacetan juga menjadi salah satu masalah di perkotaan, utamanya di negara-negara berkembang seperti Indonesia. Kendaraan bermotor yang jumlahnya begitu banyak, ditambah banyaknya pengendara yang tidak tertib membuat kemacetan seakan-akan menjadi makanan wajib bagi warga perkotaan setiap hari. Belum lagi polusi dimana-mana, baik polusi udara, polusi air, polusi tanah, juga polusi suara.

Kurangnya lahan terbuka hijau dan menjamurnya gedung-gedung bertingkat juga membuat daerah perkotaan tampak gersang. Hal inilah yang kemudian membuat udara di daerah perkotaan terasa lebih panas. Inilah mengapa tanam pohon di kota menjadi hal yang harus rutin dilaksanakan.

Baca Lainnya: Greenery Day, Aksi Peduli Lingkungan Bukti Cinta Kaisar

Gambaran kondisi perkotaan seperti di atas merupakan salah satu penyebab terjadinya pemanasan global yang semakin meningkat. Semakin meningkatnya pemanasan global berdampak pada perubahan iklim yang semakin nyata. Apabila hal ini terus-menerus dibiarkan, tak perlu menunggu waktu lama, perubahan iklim yang sangat ekstrim akan terjadi. Padahal, perubahan iklim dapat mengancam kehidupan di bumi. Lantas apa yang dapat kita lakukan? 

Mengapa Tanam Pohon di Kota Harus Rutin Dilaksanakan?

Penghijauan merupakan salah satu solusi yang dapat kita lakukan. Salah satu upaya penghijauan adalah tanam pohon. Mengapa penghijauan serta tanam pohon penting untuk dilakukan? Mengapa penghijauan dan tanam pohon di kota harus rutin untuk dilakukan?

• Mengurangi Polusi Udara

Daerah perkotaan dengan segala dinamikanya tak terlepas dari yang namanya polusi, utamanya polusi udara.  Asap kendaraan bermotor, asap rokok, ditambah asap buangan limbah industri, juga pepohonan yang semakin jarang ditemukan menjadikan tingkat polusi udara di daerah perkotaan cukup tinggi.

Polusi udara selain berdampak langsung terhadap  pemanasan global, juga berdampak terhadap kesehatan manusia. Penyakit pernafasan seperti Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA), pneumonia dan asma; jantung hingga kanker merupakan efek tak langsung dari polusi udara yang semakin; mengkhawatirkan. 

Untuk mengurangi tingkat polusi udara di daerah perkotaan, salah satu solusinya yaitu memperbanyak ruang terbuka hijau dan menggalakkan penghijauan. Fotosintesis pada pohon mampu mengubah karbon dioksida menjadi oksigen yang sangat dibutuhkan oleh manusia. Selain itu pohon juga mampu mengurangi konsentrasi nitrogen dioksida dan partikel mikroskopis di udara.

• Menurunkan Suhu Udara

Daerah perkotaan memiliki udara yang cenderung lebih panas dibanding kawasan pinggiran di sekitarnya. Hal ini terjadi sebagai efek dari pemanasan global. Penyebabnya yaitu banyak lahan yang berubah fungsi menjadi berbagai macam bangunan dan jalan. Padatnya populasi, tingginya pencemaran, kurangnya pepohonan merupakan faktor-faktor lain penyebab panasnya udara perkotaan. 

Untuk menurunkan suhu udara di daerah perkotaan, penghijauan merupakan salah satu yang dapat dilakukan. Penanaman pohon secara masif dapat menurunkan suhu udara. Suhu udara dapat turun suhu sebesar 1º - 5º C. Oksigen yang dikeluarkan oleh pohon dalam proses fotosintesis juga akan membuat lingkungan lebih segar, teduh, dan asri.

• Mengurangi Resiko Terjadinya Banjir

Resapan air di daerah perkotaan sangatlah minim. Hal ini karena permukaan penuh dengan bangunan, aspal, semen, juga beton. Di sisi lain pepohonan juga semakin jarang, padahal salah satu fungsi pohon yaitu  menyerap air dan menyimpannya di dalam tanah. Ketika musim hujan datang, dengan segala kondisi itu, maka yang akan terjadi adalah banjir. Air hujan yang turun tidak terserap ke dalam tanah karena minimnya resapan, sehingga menjadi aliran air di permukaan.

Hal yang dapat kita lakukan untuk mengurangi resiko terjadinya banjir salah satunya yaitu dengan menanam pohon dan menggalakkan penghijauan. Semakin banyak pohon besar dan tinggi yang ditanam, semakin banyak pula air hujan akan terserap oleh akar pohon tersebut. Ketika musim penghujan datang, resiko terjadinya banjir pun menjadi lebih minim.

• Berkontribusi Pada Kesehatan yang Lebih Baik 

Penghijauan memiliki manfaat bagi kesehatan. Orang lebih sehat ketika lingkungan tempat tinggal mereka lebih hijau. Hal ini bisa terjadi karena pepohonan dapat mengurangi tingkat polusi udara, menyerap beberapa partikel kecil yang berbahaya, udara menjadi lebih dingin, hingga berkurangnya kebisingan. Penyakit-penyakit pernafasan hingga kanker akibat polusi bisa diminimalisir dengan adanya pepohonan. 

  Selain berpengaruh terhadap kesehatan fisik, penghijauan juga berpengaruh terhadap kesehatan mental. Pepohonan terbukti mampu menurunkan tingkat depresi. Hawa teduh, segar, dan asri dari pepohonan membuat kita merasa nyaman dan mampu menghilangkan stres. Hal positif ini tentunya dapat berpengaruh terhadap produktivitas juga kreatifitas kita dalam melakukan pekerjaan.

Baca Lainnya: Bagaimana Manfaat Penghijauan untuk Masyarakat

• Melestarikan Keanekaragaman Hayati

Di daerah perkotaan, beberapa hewan seperti kupu-kupu, capung, burung, dan beberapa hewan lain semakin jarang ditemui. Ini merupakan indikasi terganggunya keanekaragaman hayati di daerah perkotaan. Salah satu penyebabnya adalah pepohonan, sebagai rumah dari beberapa hewan yang semakin berkurang.

Padahal, keanekaragaman hayati sangatlah penting bagi kehidupan. Keanekaragaman hayati yang baik menunjukkan bahwa tingkat pencemaran di daerah tersebut rendah, juga terjaganya ekosistem. Melakukan penghijauan di daerah perkotaan merupakan salah satu upaya untuk melestarikan keanekaragaman hayati.  (Artikel Kolaborasi Intan Widianti Kartika Putri dan Nisyya Izzatin Naila / Ecolify)

Tertarik Menjalankan Program Penghijauan Bersama LindungiHutan

Hingga saat ini LindungiHutan menanam lebih dari 700 RIBU pohon di 50+ lokasi penanaman yang ada. Dalam prosesnya, kami juga melibatkan kelompok masyarakat setempat selama melakukan penanaman, pengelolaan, hingga monitoring pohon.

Apa yang LindungiHutan Lakukan?