6 Apr 2020
Penghijauan dalam arti luas merupakan segala upaya untuk memulihkan, memelihara, meningkatkan dan mengembalikan kondisi lahan agar dapat berproduksi serta berfungsi secara optimal. Baik berperan sebagai pengatur tata air ataupun pelindung lingkungan. Menurut KBBI, penghijauan merupakan proses, cara, perbuatan yang membuat supaya menjadi hijau. Penghijauan juga merupakan istilah yang biasa digunakan untuk menggambarkan kegiatan yang berkaitan dengan penanaman pohon. Manfaat penghijauan sangat beragam, selain sebagai pencegah perubahan iklim bumi agar tidak berubah terlalu cepat, penghijauan juga dapat menyelamatkan ekosistem pesisir di Indonesia.
Pulau di Indonesia yang berjumlah lebih dari 17.000 pulau, menghasilkan sumber daya perairan yang sangat beragam. Berjuta-juta kilometer persegi luasan perairan yang terhampar, merupakan rumah bagi berbagai jenis tanaman bakau, hewan serta biota laut lainnya. Selain itu, daerah perairan juga merupakan salah satu pusat ekonomi masyarakat Indonesia yang berprofesi sebagai nelayan.
Indonesia merupakan sebuah negara maritim dengan lautan luas terhampar yang memiliki berjuta-juta masyarakat yang bergantung pada hasil lautnya. Namun, Indonesia juga memiliki tantangan bencana yang kerap menerpa pesisirnya, seperti abrasi, tsunami dan gempa laut. Untuk itu, aksi penyelamatan pesisir seharusnya dilakukan secara rutin mengingat laut Indonesia merupakan harta berharga negara untuk masyarakat yang menghuni wilayahnya.
Selengkapnya: Pesisir Tambakrejo Engga Tenggelam dan Upaya Kelompok Camar Menjaga Sisa Mangrove yang Ada
Lebih dari 200 juta penduduk Indonesia hidup berdampingan dengan kebutuhan protein hewani yang mereka dapatkan dari makanan laut. Lebih dari 2 juta keluarga di Indonesia menggantungkan mata pencahariannya pada komoditas laut. Bahkan, dilansir dari WRI Indonesia, Indonesia merupakan negara kepulauan yang merupakan bagian dari Coral Triangle dan memiliki lebih dari tiga per empat total spesies terumbu karang di dunia dan lebih dari satu per tiga spesies ikan yang hidup pada terumbu karang di dunia yang harus dijaga keindahannya.
Oleh karena itu, pengamanan daerah pesisir Indonesia dirasa sangat penting untuk dilakukan, mengingat pesisir Indonesia juga kerap kali terdampak bencana seperti abrasi. Salah satu upaya penyelamatan pesisir Indonesia adalah dengan mengadakan penghijauan. Penghijauan yang dilakukan di daerah pesisir memiliki banyak fungsi bagi masyarakat dan lingkungan sekitar juga habitat yang hidup di dalamnya. Diantaranya :
Penghijauan pesisir dapat mencegah abrasi pantai
Abrasi merupakan proses pengikisan lapisan tanah akibat hempasan ombak dari laut. Adanya abrasi, menyebabkan penyusutan luasan pantai sehingga lahan penduduk kerap menyempit. Selain itu, abrasi juga dapat menyebabkan hilangnya ekosistem perairan yang dihuni oleh spesies-spesies laut seperti ikan dan terumbu karang. Abrasi juga dapat membahayakan keselamatan masyarakat sekitar pesisir.
Selengkapnya: Cara Sederhana Selamatkan Pesisir Pantai
Adanya penghijauan di sekitar pesisir, dapat melindungi pantai dari bahaya abrasi sekaligus memperbaiki ekosistem yang rusak akibat abrasi. Pada umumnya, penghijauan daerah pesisir menggunakan tanaman bakau untuk menghalau abrasi menerjang wilayahnya. Akar-akar dari pohon bakau yang ditanam akan ‘mencengkeram’ tanah dengan kuat sehingga dapat mencegah dan menghalangi datangnya abrasi.
Penghijauan pesisir sebagai pendukung keberlangsungan hidup ekosistem lautan
Tanaman bakau yang biasa ditanam pada daerah pesisir, merupakan habitat yang cocok untuk ditinggali hewan-hewan seperti bangau, monyet, biawak, ikan glodok, ular dan beberapa hewan laut seperti ikan, udang dan siput laut. Akar tongkat yang dimiliki tanaman bakau memberikan zat makanan dan menjadi daerah yang dapat merawat hewan-hewan tersebut. Selain itu, akar tanaman bakau juga dapat digunakan untuk tempat persembunyian hewan-hewan kecil dari predator yang mengancam.
Penghijauan pesisir dapat meredam gelombang tsunami
Penghijauan yang dilakukan di daerah pesisir dapat mengurangi dampak gelombang tsunami, dikarenakan tanaman bakau memiliki akar tunjang yang rapat dan melebar serta bersifat seperti jaring. Diibaratkan seperti baskom berisi air lalu dimasuki spons, ada beberapa bagian yang bergolak, sisanya tenang karena terhalang spons tadi. Rumpun bakau bersifat memantulkan, meneruskan lalu menyerap energi gelombang tsunami yang diwujudkan dalam perubahaan tinggi gelombang ketika menjalar melalui rumpun tersebut.
Penghijauan pesisir dapat digunakan sebagai objek wisata
Penghijauan pesisir yang mana terdapat penanaman mangrove yang dilakukan secara konseptual, dapat menimbulkan kesan yang indah dan tertata rapi sehingga dapat dimanfaatkan sebagai objek wisata alam. Dibubuhi dengan sedikit hiasan seperti sampan di tengah luasan lahannya serta jalan setapak untuk memudahkan pengunjung menikmati keindahan hutan mangrove. Mangrove yang tumbuh lebat dapat menjadi penyokong ekonomi daerah setempat.
Penghijauan pesisir sebagai sarana edukasi bagi masyarakat
Penghijauan pesisir yang termasuk penanaman bakau di dalamnya, dapat digunakan sebagai wadah edukasi masyarakat di sekitar pesisir dan masyarakat umum. Masyarakat dapat mengetahui bagaimana peran mangrove untuk menguatkan daerah pesisir, sekaligus belajar menanam mangrove dengan cara yang menyenangkan. Penghijauan bersama masyarakat luas seperti ini, dapat meningkatkan kepedulian bersama akan penghijauan yang penting untuk dilaksanakan secara rutin.
Tahukah Anda, bahwa hutan mangrove memainkan peran penting dalam melindungi wilayah pesisir dari kenaikan permukaan laut sebagaimana riset yang dilakukan oleh University of Auckland yang mengungkapkan area tanpa adanya tutupan mangrove akan lebih rentan terhadap kejadian erosi dan intrusi air laut. Lantaran, mangrove memiliki kemampuan untuk memperkuat struktur tanah dengan bentuk akarnya yang juga dapat mengurangi energi hempasan ombak dan arus air laut.
Hutan mangrove juga masuk dalam ekosistem karbon biru yang terbukti efektif menyerap gas rumah kaca dan menyimpan karbon lebih banyak dibandingkan ekosistem daratan. Maka, penanaman mangrove dapat menjadi alternatif dari upaya menekan emisi karbon dan perubahan iklim.
Bersama LindungiHutan, Anda bisa mewujudkan aksi penghijauan di kawasan pesisir maupun non pesisir dengan mudah, transparan, berdampak, dan tentunya berkelanjutan. Hingga saat ini, kami telah menanam lebih dari 700 RIBU pohon di 50+ lokasi penanaman yang tersebar di Indonesia. (Artikel Kolaborasi Intan Widianti Kartika Putri dan Aulia Rahayu Pratiwi C / Ecolify)
Selengkapnya: Penanaman Mangrove, Ide Program CSR Lingkungan yang Berdampak
Hingga saat ini LindungiHutan menanam lebih dari 700 RIBU pohon di 50+ lokasi penanaman yang ada. Dalam prosesnya, kami juga melibatkan kelompok masyarakat setempat selama melakukan penanaman, pengelolaan, hingga monitoring pohon.
Search Engine Optimization Content Writer
KBM Online dan Inisiatif LindungiHutan Bantu Sonhaji
3 Jun 2020 / INTAN WIDIANTI KARTIKA PUTRI
Abrasi Demak dan Inisiatif LindungiHutan Bantu Mak Jah
14 May 2020 / INTAN WIDIANTI KARTIKA PUTRI
PSBB Tegal dan Inisiatif LindungiHutan Bantu Pak Toto
21 May 2020 / INTAN WIDIANTI KARTIKA PUTRI
Yuk Bantu Petani Bibit Indonesia Pulih dari COVID-19!
13 May 2020 / INTAN WIDIANTI KARTIKA PUTRI
Lindungi Diri, Kehidupan di Tengah Pandemi Corona
27 Mar 2020 / INTAN WIDIANTI KARTIKA PUTRI
Ecolify adalah platform yang memudahkan organisasi, instansi dan perusahaan untuk menjalankan projek sosial penanaman pohon secara transparan dan berkelanjutan.
email:
kartika[at]lindungihutan.com
wa / phone:
+62 813 2918 1389
location:
Jalan Lempongsari 1 No. 405, Semarang, Indonesia
legal info:
Keputusan MENKUMHAM NOMOR AHU-0003033.AHA.01.04.
LindungiHutan c 2020 - made with conscience "for a future worth living"